Kamis, 12 Juni 2014

Ismaya Bangun Jiwa


Ismaya Bangun Jiwa

                   Semar merupakan keturunan dewa, semar bertugas mengasuh para raja penegak kebenaran dan melayani para raja dengan penuh keikhlasan tanpa pamrih dan sungguh – sungguh. Semar memiliki niat untuk membangun jiwa para Pandawa, kemudian Semar menyuruh Petruk untuk memanggil para Pandawa beserta tiga pusaka, yaitu Jamus Kalimasada, Tumbak Kalawelang, dan Payung Tunggulnaga ke tempat tinggalnya, yaitu Karang Kabulutan. Sebagai penasihat keluarga Pandawa, Semar bertujuan untuk membangun nurani para majikannya.
                   Tiga pusaka tersebut memiliki simbol adanya niat baik Semar pada para Pandawa. Kalimasada diartikan sebagai kalimat syahadat yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa ruhani. Tumbak Kalawelang diartikan sebagai ketajaman dengan maksud untuk membangun ketajaman visi, hati, dan panca indera para Pandawa. Sedangkan Payung Tunggulnaga maksudnya ungkapan untuk Pandawa sebagai pemimpin harus mempunyai sifat mengayomi seperti halnya fungsi payung itu sendiri.
                   Terjadi kasalahpahaman antara Kresna dan Semar, Kresna menganggap bahwa apa yang dilakuakan Semar bertentangan dengan ketentuan dewata. Yudhistira dan Bathara Guru ikut terprovokasi oleh Kresna. Mereka menyerang Semar, Semar beserta Bagong, Petruk, dan Gareng pun melakukan perlawanan. Akhirnya Semar dan perajuritnya berhasil mengalahkan pasukan Pandawa.
                   Dalam cerita ini mengandung pesan agar para penguasa mau mendengarkan suara rakyatnya, bijaksana, tidak sewenang – wenang dalam menegakkan keadilan. Untuk rakyat, agar berani menyuarakan kebenaran dan gigih dalam mempertahankan kebenaran itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar